Tuesday, May 17, 2011

Ketika yang termahal adalah yang termurah

Ketika itu madrid merajai Spanyol dan Eropa dengan sederet gelarLa liga dan Pliala Champion. semua berkat perekrutan superstar sepakbola di masa itu. seperti Alfredo Di Stefano, ferenc Puskas, Raymon Koppa, Jose Santamaria, dam Francisco "paco"Gento.

Florentino perez remaja yang menyaksikan dominasi tersebut mencoba mengulangi kejayaan itu ketika terpilih sebagai presiden Los Blancos pada taun 2000. walau begitu, teragetnya sedikit berbeda dengan santiago bernabeu.

fokus utama pria yang juga pebisnis di bidang properti ini terletak pada pembenahan dan ekonomi, dengan harapan prestasi bisa mengikuti dengan sendirinya. salah satu kutipan terkenalnya adalah, "pemain termahal seringkali merupakan yan termurah."
makna dari ucapan tersebut jelas berkaitan dengan kemampuan pemain mahal berkelas dunia tersebut memancing uang yang lebih banyak.

dengan nama besar pemain-pemainnya. madrid pun memiliki alat pemasaran yang sangat ampuhintik promosi.
sebagai contoh, di era Los Galacticos I., si putih pernah mendapat uang segar sebesar 25juta euro dengan hanya melakukan kunjungan beberapa hari ke cina dan jepang. alasan utamanya tentu keberadaa David Bechkam cs.

seperti kebanyakan pebisnis tulen, Perez memiliki sebuah pedoman bahwa jangan pernah menganggap dana mempromosikan produk sebagai pengeluaran,melainkan investasi. para galactico yang dianggapnya sebagai marketing tools hebat pun menjadi sumber pendapatan utama klub.

faktanya, infestasi sebesar 200juta euro guna mendatangkan Luis Figo, Zinadine Zidane, Ronaldo, dan David Beckham.  tak hanya kembali dengan cepat tapi klub jugamenangguk  untung sebesar 400 juta erto di akhir kepemimpinannya pada 2006. hal terpenting adalah ayah tiga anak ini telah memperkuat merek realmadird sebagai sebuah produk kelas dunia.


Politik serupa ia ulangi pada periode keduanya yang dimulai 2009/10. pada musim itu, El Real mendatangkan galacticos dalam diri Ricardo Kaka (65 juta), Cristiano Ronaldo (94 juta), Karim benzema (35 juta),dan Xabi Alonso (35 juta). pada periode 2010/11, Si Putih melanjutkannya dengan mendatangkan Angel Di Maria (25 juta), dan Mesut Oezil (15 juta). kendati belum memberikan gelar, Los Galacticos II sudah mendapat keuntungan ekonomi yang sangat besar. kantor akuntan publik Deloitte mencatat pemasukan Si Putih pada 2009/10 merupakan yang berbesar di dunia karena mencapai 438,6 juta euro !

Angka tersebut 40,5 juta lebih banyak dari Barcelona yang di peringkat 2 . perinciannya adalah 129,1 juta dari tiket, 158,7 juta dari hak siar dan 150,8 dari sponsor dan merchandising. Angka-angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 30-35 persen dari pendapatan musim sebelumnya. kendati kesuksesan finansialini belum diikuti dengan gelar juara, bukan bereati perez tak peduli pada prestasi di ataslapangan. setidaknya ia sudah berusaha memperbaiki kesalahan dari periode pertama.

Dan sisi pembelian pemain,presiden ke-15 Los Blancos tersebut tak melupakan mereka yang berposisi sebagai pemain bertahan. Alvaro Arbeloa, Xabi Alonso, Raul Albiol, atau sami kheidira adalah beberapa diantaranya.

Tak cuma itu, Perez juga mendatangkan pelatih dengan karakter hebat. Manuele Pelegrini direkrut pada 2009/10 sebelum digantikan oleh Jose Mourinho di 2010/11

Perez pasti sudah belajar dari kegagalan Galacticos I saat senang mendatangkan pelatih "cemen". kendati tidak diucapkan pada publik, alasannya saat itu jelas agar ia bisa mengatur pelatih agar memainkan para bintang yang sudah dibeli. tujuannya apalagi kalau bukan agar target pemasarannya tetap terjaga.

Sekarang yang harus dilakukan adalah bersabar karena mandrid baru bentukan Mourinho masih terus mencari bentuk terbaiknya.